Laman

Friday, 20 September 2013

Turbidity-suffering of human decapitated (2011) download!


Artist:  Turbidity
Album Title: Suffering of Human Decapitated
Year: 2011
Genre: Slamming Death Metal
Website: http://www.myspace.com/turbidityslamming
Country: Bandung, Indonesia

Tracklist:

01. Slam On Your Face
02. Membunuh Atau Dibunuh
03. Infernal From Malidiction
04. Path Of Mutilated
05. Impulsive Consume The Cadaver
06. Marah Termuntah
07. Suffering Of Human Decapitated
08. Your Pain Is My Pleasure
09. Persetubuhan Sedarah
10. The Amelia's Revenge ( Jasad Cover )

About Muhammad Ridwan!!!


Nama Lengkap : Muhammad Ridwan
Tempat dan tanggal lahir   : Bandung,19 September 1998
Pekerjaan   : pelajar di MA PERSIS 76 TAROGONG GARUT
Alamat   : Kp.Sukabungah desa Wangunjaya kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat

Ridwan adalah seorang santri di sebuah sekolah ternama di Kab.Garut yaitu MA Persis 76 Tarogong Garut dan dia mempunyai hobi bermain alat musik,mengoleksi lagu/video musik underground dan mengoleksi merchandise nya juga.

MENGAPA MESTI MUSIK UNDERGROUND?
nah..Ridwan pertama kali terpengaruh musik-musik cadas ini ialah karena dia telah mendengarkan lagu-lagu dari sebuah band begenre metal hardcore asal Bandung yakni BURGERKILL,dan setelah itu dia lebih mendalami wawasannya dalam dunia underground dgn mendengarkan lagu-lagu underground dari band lainnya seperti Turbidity,Undergod,Kaluman,Jamrud,Rosemary dan masih banyak lagi.Banyak yg bertanya kenapa ada yg suka musik yg gajelas kedengerannya? itu salah ! karena musik underground adalah musik yg penuh skill ! yg dimaksud skill disini ialah musik underground memiliki ciri khas dalam bermain musik.

INSPIRATOR?
yg menginspirasi saya (Ridwan) adalah Alm.Ivan Scumbag (eks.vocal Burgerkill),Man Jasad,Inkmary (Rosemary),Azis MS (Jamrud),Krisyanto (Jamrud) , siapa yg gatau mereka? tentu hanya org ketinggalan jaman yg tidak tau mereka !? haha. 

BAND APA SAJA YANG DI SUKAI?
band apa aja? tentu semua band underground saya suka, tapi yg paling saya suka adalah band seperti BURGERKILL,TURBIDITY,ROSEMARY,JAMRUD,JASAD,UNDERGOD pokonya banyak dah gabisa disebutin satu-satu =D haha

APAKAH ANDA PUNYA BAND?
ya tentu saya punya band, band saya bernama "TALKING TO MELODY" band ini bergenre Deathcore berasal dari kota dimana saya mencari ilmu yaitu Garut.
Personil:
-Wildan : Screamer
-Ridwan : Bass/clean vocal/Guttural
-Richy : Gitar I
-Asep : Gitar II
-Riyana : Drum
kami membuat band ini terpengaruh oleh sebuah band deathcore asal Amerika serikat yakni BRING ME THE HORIZON !!

*Riwayat Pendidikan
-RA PERSIS 14 Cisomang(2003)
-SD Negeri 3 Cisomang (2004-2010)
-SMP Negeri 1 Cikalongwetan (2010-2012)
-MA PERSIS 76 Tarogong (2012-sekarang) 

Info lain :
- Facebook  : Muhammad Ridwan
-Twitter  : @RidwanTTMY

Saturday, 4 February 2012

KONSER ROCK TERBESAR SEPANJANG MASA (WOODSTOCK 99)


 (Bagian 1)



Kota Woodstock yang saya lewati dalam perjalanan keliling setengah Amerika berada di negara bagian Vermont, sedangkan kota Woodstock yang berkaitan dengan festival musik (yang disebut Mas Mimbar) itu berada di negara bagian New York. Ya ….., masih dekat-dekat Manhattan, sekitar 160 km di utaranya.
Saya sebut berkaitan dengan festival musik, karena sebenarnya konser musik “Woodstock” yang pertama kali diadakan pada bulan Agustus 1969 bertempat di kota kecil Bethel, di sebelah barat daya kota Woodstock, New York. Sedangkan nama “Woodstock” terlanjur diabadikan karena memang di kota itulah rencana mula-mula konser “Woodstock69″ akan diselenggarakan, sebelum kemudian dipindah ke Bethel.
Inilah konser musik rock terbesar, terheboh dan terkisruh yang pernah diselenggarakan, sehingga kemudian mengilhami Pemda negara bagian New York untuk mengeluarkan beberapa peraturan menghindari hal serupa terulang kembali. Padahal pesta musik ini menyandang motto “three days in peace and music“.
Sekitar 500.000 penonton membanjiri kota kecil Bethel. Kemacetan terjadi dimana-mana di jalan yang menyambung ke Bethel. Ratusan polisi terpaksa kerja lembur. Tindak pencurian, pengrusakan, pemerkosaan, dan beraneka ria kejahatan terjadi, termasuk korban yang meninggal dunia di lokasi konser yang berlangsung tiga hari tiga malam non-stop.
Di “Woodstock69″ inilah pemusik-pemusik terkenal turut ambil bagian, seperti : Janis Joplin, Jimi Hendrix, Bob Dylan, Roger Daltrey, Jerry Garcia, dsb. Sedangkan kota Woodstock sendiri (yang namanya diabadikan sebagai judul konser musik) kini menjadi kota terbesar keempat di Amerika dalam urusan studio rekaman, setelah New York, Los Angeles dan Nashville. 
Konser musik berikutnya, “Woodstock94″, digelar bulan Agustus 1994 di kota kecil Saugerties, dalam rangka memperingati 25 tahun “Woodstock69″ yang melegenda. Kali ini lokasinya memang berdekatan dengan kota Woodstock.
Kemudian digelar lagi “Woodstock99″ pada bulan Juli 1999 di kota Rome, dalam rangka merayakan 30 tahun “Woodstock69″. Kebetulan kota ini sempat saya lewati ketika turun dari pegunungan Adirondack dalam perjalanan keliling setengah Amerika. Lokasinya agak menjauh ke utara dari kota Woodstock.
“Woodstock94″ dan “Woodstock99″ berlangsung lebih tertib. Ratusan ribu pengunjung membanjiri arena pesta musik yang juga digelar selama tiga hari. Kali ini pihak Pemda setempat sudah lebih siap, termasuk bagaimana menjaring sebanyak-banyaknya dollar para pengunjung yang datang dari penjuru Amerika.
Yang kemudian terlintas di pikiran saya bukan pesta musiknya, melainkan tempat penyelenggaraannya yang kiranya dapat menjadi cermin bagi kita. Bahwa hajat-hajat besar (maksud saya, acara-acara berskala besar) semacam ini tidak harus diselenggarkan di Jakarta atau Bandung atau Surabaya. Melainkan dapat juga digelar di Cikopo atau Alas Roban atau Pacitan. Agar, rupiahnya para orang kota itu juga ngepyur (tertabur) ke pelosok-pelosok desa melalui penginapan, rumah makan, angkutan atau oleh-oleh (termasuk kendil, cepuk, slepi dan sejenisnya).
Pertanyaan bernada “curiga” dan “waswas” yang kemudian muncul di Jakarta adalah : Apakah masyarakat dan daerah setempat sudah siap?
Kapakno-kapak (biar bagaimanapun juga) kalau tidak pernah direncanakan dan dipersiapkan dengan baik (wong kita ini tidak kekurangan orang-orang pinter) dan lalu dicoba diterapkan, ya daerah tidak akan pernah siap mengurus apa yang menjadi urusannya …

 (Bagian 2)

Barangkali diilhami oleh konser musik “Woodstock69″, maka para pemusik dan penyandang dana Indonesia menggelar acara yang mirip-mirip “Woodstock69″ di TIM (Taman Ismail Marzuki) tahun 1973. Konser musik itu diberi nama “Summer28″ singkatan dari Suasana Malam Hari Kemerdekaan Ke 28, yang dilangsungkan pada malam hari tanggal 16 Agustus 1973.
Turut memeriahkan pagelaran musik (terutama yang berirama rock) pertama dan terbesar pada masa itu, antara lain God Bless (Ahmad Albar, dkk. dari Jakarta), AKA (Ucok Harahap, dkk dari Surabaya), Giant Step (Benny Subardja, dkk dari Bandung), Minstreals (Jelly Tobing dkk dari Medan), dan banyak lagi group-group musik yang lagi jaya-jayanya pada masa itu.
“Summer28″ memang sempat kisruh, namun tidak separah “Woodstock69″. Sayangnya kini tidak ada lagi impressario yang berminat menggelar konser musik besar yang sejenis itu. Barangkali khawatir, pertunjukan musiknya akan kalah seru dan kalah heboh dengan “pertunjukan tawuran antar penontonnya”.